BELUM SELESAI
Belum selesai.
Apa yang selama ini
menarikku keluar dari pusaran cinta, memekikan rindu yang semakin tak
beraturan. Ajaibnya, kamu ada diantara serpihan cinta setelah hancur dan
tak bisa kembali utuh. Ironisnya, kamu terlihat sebelum rindu
terpenjara dalam tahanan hati.
Entah nyata atau semu, aku ingin
menarikmu berkeliling pada sisi yang masih terkunci, membantu membuka
pintu hati sekali lagi, hanya bersamamu. Mungkin saja Tuhan akan mengiba
pada tiap-tiap kunci yang berdo’a, mengeja tiap rapalan yang terlalu
bungkam, merestui harapan yang berulang kali kita lafalkan.
Bisakah
kamu tinggal di taman hati dengan waktu yang lama? Karena itu, bisakah
kita tidak mengingat alasan bertemu di sudut hati? Aku sudah bisa
mengikis kerak hati yang berkarat, bagian itu karenamu. Karena itu,
bisakah kita saling melupa tentang alasan-alasan, seperti alasan aku
bertemu denganmu. Karena itu, aku menginginkanmu.
Yang
sudah-sudah, yang tak betah lalu kian menyerah, semoga kamu bukan
deretan lelaki pasrah. Aku ingin, kamu ingin, rindu pun kian menyergap
puing-puing hati. Maka dari itu, bisakah kamu tetap tinggal sebagai
pemeran utama? Aku sekarat jika terlalu sering menggantikan peran utama
secara berunut.
Karena aku ingin, kamu ingin, menjadi kita yang seiya, searah.
Label: harian, syair, tentangCINTA
0 komentar:
Posting Komentar