Hey, You!
Selasa, 12 Februari 2019
Diposting oleh
Risty putri indriani
First love;
Merindu tapi menyakitkan.
Melupakan tapi berharap.
Kaset kenangan belasan tahun yang lalu masih tertata rapi, tidak berdebu bahkan
rekamannya masih tergambar jelas. Yang membedakan sekarang hanya angan. Angan tanpa
kesempatan untuk bersama kembali karena Tuhan tidak pernah melempar dadu yang
sama. Yang pada akhirnya hanya bisa meratapi bagaimana indahnya bertemu
denganmu dulu pada senja yang setia menjadi saksi tiap bertemunya kita yang
belum mengenal arti hidup tapi mampu membahagiakan hati dengan berkasih.
Senja saat ini masih sama, berwarna jingga dengan lengkungan awan seakan
tersenyum dan meyakinkan kita jika hidup akan baik-baik saja meski tidak
bersama. Mungkin saja Tuhan ingin kita meyakini bahwa mencintai hanya cukup
mendengar kamu baik-baik saja dan bahwa merindu hanya cukup mendo’akan mu saja.
Kamu baik-baik saja? Aku tidak.
Karena sangat sulit membuka ruang usang di hati ini. Kuncinya ku titipkan
padamu. Dulu.
Karena aku masih berharap pada kedua tanganmu menggenggam erat disela
jemariku dengan hangat. Melanjutkan kisah yang belum selesai dan menuliskan
kembali cerita yang halamannya masih terlihat kosong.
Boleh aku sedikit tertawa tentang kebodohan yang masih berharap? Bodoh
memang mengharapkan sesuatu yang bukan takdir kita.
Bagaimanapun kita memaksa tetap saja selesai. Mungkin kita harus menutup
semua berkas yang berisikan tentang kisah-kisah kita dan menenggelamkan ke
dasar ingatan agar tidak berharap lagi. Dan aku juga harus meninggalkan ruang
usang ini, tidak ingin menanyakan lagi kuncinya.
Kamu tahu? Bagaimanapun aku berusaha melupakan, rasanya semakin sesak. Hal
yang paling berat untuk melepaskanmu disaat kita tidak pernah saling menyakiti,
disaat kita sama-sama merasakan pertama kali jatuh cinta, disaat kita masih
mencintai dan terpaksa pergi dengan kesalahpahaman.
Yang terbaik saat ini hanya mendo’akanmu agar kamu bahagia seperti saat
kita pertama bertemu. Ku titipkan semua ceritaku tentangmu pada senja agar
kelak disaat kamu pejamkan mata, senja akan menguraikan ceritanya tentang hati
yang sudah berakhir tapi masih mampu mencintaimu selamanya.
Aku bahagia bersamamu dulu.
Dan sekarang kita selesai.
Meski berat.
Label: cintapertama, firstlove, galau, history, puisi, senja, syair, tentangCINTA
Langganan:
Postingan (Atom)