Ruang Itu, Kamu

Senin, 02 Juni 2014



Di sini, di tempat yang kusam, berdebu dan tak terurus. Aku menempatinya untuk sebuah sandaran hidup, memekikan kenangan yang ku punya dan mengadu dengan udara lembab yang tak kasat mata namun terasa radiusnya. Luka dan lupa yang menempati dalam satu tempat, membuat aku melupa perihal melepaskan untuk membahagiakan.

Sebuah cerita yang kau sebut membahagiakan kita, kini hadir diantara reruntuhan kenangan yang bersusah payah berdiri kuat. Mencoba menopang janji setia kita dan melawan semua agar tak terjadi perpisahan.

Ya,, cerita itu dimulai dari sini, tempat yang  terbengkalai, kedap udara yang memaksakan penciumanku menghirup debu. Menjerit histeris dalam ruang gelap tanpa sisi, karena dengan begitu, aku dapat merasakan harga dari perasaan yang kau jual dengan mulut – mulut pendusta itu.


Dari awal aku menyebutnya bodoh, mencintai tanpa tahu jika beresiko terluka. Kepergian yang entah datang dari mana ide gila itu tercetus, akhirnya meluapkan keegoisan yang menikam hati bertubi-tubi.

Dari awal aku memang tuli, diantara kata-kata indah yang kau nistakan, terdapat arti sebuah melepaskan. Mulut-mulut manis ternyata dapat mengartikan sadis,, hidup ini miris.

Ironis memang, dalam ruang gelap ini, bagaimana bisa menyatukan kebencian dengan cinta perihal kebersamaan. Orang-orang menyebutnya ini sesak, hampa, sakit. Namun, aku suka. Aku suka merasakan kesakitan, kehampaan bahkan kenistaan.  Bukan untuk membuat lemah dan terjatuh sangat lama, tapi untuk merasakan sisi gelap yang tak bisa mereka jamah.

Kau tau? Sisi gelap itu tidak buruk. Ketika tersesat dalam kegelapan, aku bisa berjalan mengenakan hati. Dan dari kegelapan itu, hati akan terbuka dan menuntun pikiran kearah yang benar. Sangat berbeda jika tersesat di ruang yang indah. Karena aku akan bersantai, terlena berbaring dan lupa caranya mengutuk mata yang terus berkicau layaknya iblis yang terus memberi kenikmatan sesaat.
 
Dan dari sisi gelap ini, ruangan gelap yang kusam, berdebu dan tak terurus. Aku memulai kehidupan lebih awal lagi untuk merasakan kehadiran orang baru, berjalan beriringan dengan orang baru, dan memulai hidup dengan orang baru. Karena dari semua yang hampa, setidaknya memberiku rindu untuk berada di ruang terang.

Karena yang terang merupakan tempat persinggahan terakhir bersama orang yang tepat.

Dan semoga itu, kamu. Orang baru yang memulai berkisah dengan cara baru untuk menarikku berjalan beriringan ke tempat yang lebih terang. Tidak dengan kesakitan, kehampaan bahkan kenistaan. Semua yang kau punya, murni menjadi satu peraduan dengan asa yang baik. Karena, sebaik-baiknya perjalanan, adalah dia yang akan menuntun untuk melangkah bersama, bukan menyuruh mengikuti langkahnya. 

Ialah kamu, pembaca mantra pengusir kegundahan. Segala penat yang menikam terkapar sudah. Ialah kamu, pada apa yang kau punya dan sanggup untuk bertahan sejauh perjalanan yang tak terasa titiknya. Ialah kamu, bukan dia, bukan orang masa lalu yang telah selesai berkisah.

Ruang itu, kamu.



Sisi hampa, pada segala harapan yang terang.
2 Juni 2014



0 komentar:

battlepujangga

Cute Running Puppy
RISTY PUTRI INDRIANI

Category list

Ads

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blogger news

Clapping Hands

Twitter

Blogger templates

Clapping Hands
Clapping Hands