Awan dengan hujannya mewakilkan; KITA

Selasa, 02 Oktober 2012

Semenarik hujan dan awan yang seketika kembali mendung itu menjadi nyata. Yaa,, memainkan ilusi ketidakberdayaan kita pada satu tempat yang sama sekali tak ingin kita sentuh. Ternyata Tuhan memang tertawa, melihat ketidakberdaayan kita yang terjebak dalam lubang kegelapan yang selalu kita sebut penghianatan. Aku percaya, akan ada masanya ketika kita tak lagi berkabung, ketika kita akan selalu merindukan awan mendung dan rintikan hujan.Tenanglah sayang, masa lalu adalah penciptaan pesta berteriak kita, pesta yang tak akan ada ujungnya, memaki kata-kata dengan indah, dan menciptakan siluet malam dengan kerinduan.

       Akan kurayakan kesepian ini, bersama angin malam yang menyamarkan hujan. Akan kurayakan kesakitan ini, bersama sang pencipta dingin dari hujan. Dan akan kurayakan penghianatan ini, sebagai bentuk kesaksian kita pada malam dengan rintikan hujan dan dingin yang selalu menusuk kulit kita. simple? merayakan dengan hadirnya dua cangkir teh hangat ataupun susu coklat; untukku dan kenangan kita. Kau tak usah datang, karna kesenanganmu adalah kebahagiaan tertundaku. Simpan keinginanmu tentang penyesalanmu, karena kata-kata tak mampu menjadi penghapus penghianatan yang telah terjadi.

    Kuputar nada melodi yang indah dan menghanyutkan setiap jiwa-jiwa yang memperdengarkannya. Kesaksian nada  memperkuat kita menerka kehadiran hati masing-masing. Biarkan kita seperti ini, biarkan kita tak berdaya, biarkan kita menikmati waktu yang membuat kita menghantamnya. Karna, tanpa awan dan hujan, mungkin kita tak pernah mengerti apa arti kebersamaan dan kesetiaan.


0 komentar:

battlepujangga

Cute Running Puppy
RISTY PUTRI INDRIANI

Category list

Ads

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blogger news

Clapping Hands

Twitter

Blogger templates

Clapping Hands
Clapping Hands